Laman

Sabtu, 19 November 2011

Tata Krama Mengumpat Orang Lain

Hampir setiap hari semua orang di dunia pasti sering mengumpat kepada orang lain. Umpatan-umpatan tersebut selalu dikatakan ketika sedang marah. Tetapi, umpatan tersebut selalu dikatakan dengan kata-kata yang "berbau" kotor. Kata-kata tersebut menjadi dianggap tabu oleh kalangan masyarakat untuk diucapkan. Padahal jika di ucapkan dalam pembicaraan positif, pasti akan menjadi lain maksud dan artinya. Kata-kata tabu tersebut misalnya sebagai berikut :
  1. Asu/Anjing

    Kata tersebut mengandung makna biantang. Kata Asu/anjing tersebut sekarang menjadi sukar untuk dikatakan atau bahkan untuk dibicarakan. Kata tersebut menjadi jarang dikatakan karena sering digunakan untuk mengumpat orang lain. Sampai ada orang bilang bahwa kenapa waktu mengumpat orang lain harus memakai nama anjing ( atau asu jika dalam bahasa jawa ). Orang tersebut merasa kasihan kepada anjing karena namanya sering digunakan sebagai umpatan kepada orang lain, padahal hewan ini termasuk hewan setia dan kenapa digunakan sebagai umpatan. Walaupun saya jijik dan takut sama anjing, saya tetap merasa kasihan pada mereka.
  2. Celeng ( Babi Hutan)

    Kata ini paling dianggap tabu oleh masyarakat sekarang. Dianggap tabu karena sering digunakan   sebagai umpatan yang sangat menyakitkan hati dan perasaan. Seseorang boleh mengatakan kata ini asalkan jangan digunakan sebagai umpatan saja. Padahal, nama celeng tersebut itu adalah nama panggilan kepada hewan yang disebut babi hutan, dan nama itu juga sebutan dari manusia. Masalahnya disini, kenapa orang mengatakan kata ini dianngap tabu. Sampai ada orang bilang " kenapa celeng gak boleh dikatakan? padahal dulu sebutan dari manusia. kalau memang tidak boleh, seharusnya mereka menyebutnya dengan nama lain seperti jacky, blacky dan lainnya ." 
  3. Monyet


    Kadang kata ini sering digunakan untuk memanggil orang, tetapi mereka memanggil dengan nama monyet karena orang yang dipanggilnya tersebut tidak mendengarkan panggilan dari temannya tadi. Padahal, ini sebenarnya tidak boleh, karena hal sepele seperti ini dapat dimeja hijaukan karena dianggap pencemaran nama baik. Dan sekali lagi, kita seharusnya jangan menggunakan nama binatang untuk mengumpat atau memanggil nama seseorang. Saya merasa kasihan pada binatang-binatang tersebut karena tidak mempunyai salah apa-apa namanya digunakan sebagai umpatan. Monyet juga sekarang banyak di eksploitasi tenaganya dan itu juga sangat memprihatinkan. Selain itu juga, salah satu spesies dari mereka ada yang dilindungi.
Selain nama-nama binatang, masih banyak kata-kata buruk yang digunakan untuk mengumpat orang lain. Saran saya untuk pengunjung blog ini adalah jangan menggunakan nama-nama hewan tersebut untuk menghina atau mengumpat orang lain. Selain tidak boleh karena itu tabu, saya juga merasa kasihan dengan hewan tersebut karena tidak mempunyai salah yang pasti namanya malah digunakan sebagai umpatan. Kalian juga boleh membicarakan nama hewan tersebut tetapi digunakan untuk hal yang positif jangan di gunakan untuk mengumpat orang lain.

Note : Saya mohon maaf bila ada kata-kata yang kurang berkenan di hati anda. Saya mempostingkan masalah ini berdasarkan pemikiran orang lain terhadap tata guna bahasa saat ini.
            
                

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar